Senin, 18 Agustus 2014

Menganggur 1 Tahun Sebelum Kuliah?


Sebelumnya gue minta maaf karena udah cukup lama gak update blog. Gue udah mulai cukup sibuk karena harus mempersiapkan diri untuk kuliah. Mulai dari tes masuk, menikmati sisa masa-masa liburan dan kegiatan ospek. Maklum setelah menganggur cukup lama, akhirnya gue akan kembali ke rutinitas yang juga dilakukan orang lain, yaitu kuliah. Gue juga akan mulai lagi merasakan yang namanya dikasi tugas dan mencari nilai. Kalau anda bertanya, kenapa gue menganggur dan gak langsung kuliah? Kalau gue jawab, ceritanya sangat panjang. Tapi yang jelas, waktu itu gue memang belum siap untuk kuliah. Makanya untuk posting kali ini gue akan membahas tentang menganggur sebelum kuliah.

Perguruan tinggi yang seperti kita ketahui tahu adalah jenjang pendidikan yang paling tinggi yang wajib dilakukan untuk siswa lulusan SMA. Kenapa? Karena pendidikan perguruan tinggi atau kuliah sangat diperlukan untuk menentukan masa depan kita. Seperti sekarang untuk memiliki pekerjaan yang ideal, seseorang harus memiliki gelar minimal sarjana, dan semakin cepat anda memilikinya, semakin cepat anda dapat bekerja dan hidup lebih baik. Jadi karena kondisi ini, siswa harus menyelesaikan pendidikan mereka secepat mungkin, untuk mencapai hidup yang ideal (baca: sukses). Tapi, karena kondisi seperti inilah yang biasanya membuat siswa jadi stress. Memang gak bisa dibayangkan, kalau murid (khususnya di Indonesia) harus melalui selama kurang lebih 9-18 tahun untuk baru bisa bekerja dengan iming-iming mendapat kehidupan yang ideal.

Nah, dari sinilah gue akan mulai membahas tentang masalah menganggur tersebut. Baikah untuk siswa setelah lulus SMA tidak langsung melanjutkan kuliah alias menganggur dulu? Tentu saja ada baik dan tidaknya, tergantung dari persepsi masing-masing orang. Cuman kalau mau nganggur jangan kelamaan, nanti keburu tua hahaha.



Kelebihan dan Kekurangan Menganggur 1 Tahun Sebelum Kuliah:

1. Waktu dan Produktivitas
Ada yang mengatakan menganggur setahun sebelum kuliah itu hanya membuang-buang waktu dan mengurangi produktivitas. Karena biasanya orang menganggur itu hanya akan membuang-buang waktunya di rumah dan tidak melakukan apapun. Selain itu, di usia yang masih baru dewasa itu masih terlalu muda untuk bekerja di pekerjaan yang ideal (baca: bergaji tinggi). Iya, gue harus bilang kalau itu semua memang cukup benar, tapi gak sepenuhnya benar. Sebenarnya kalau kita lihat dari perspektif yang berbeda, menganggur setahun akan cukup berguna, memberikan banyak peluang dan sebaliknya dapat meningkatkan produktivitas bagi yang memanfaatkannya dengan baik.

Siswa dapat memperoleh pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang belum tentu bisa didapatkan di sekolah. Mereka juga dapat mencari lebih dalam mengenai minatnya, tanpa harus tergesa-gesa. Siswa pun juga punya cukup banyak waktu untuk meningkatkan bakatnya dan melakukan pencarian jati diri yang akan berguna untuk menentukan pilihan perguruan tinggi di tahun depan. Karena sebenarnya siswa itu belum sepenuhnya benar-benar tahu tentang kuliah di SMA. Hal ini juga akan membantu mereka untuk merencanakan jalur karir yang tepat untuk masa depannya, dan menempuh masa kuliah akan lebih mudah dan menyenangkan. Jadi, menganggur setahun sebelum kuliah belum tentu membuang-buang waktu.


2. Rutintas Belajar
Yang kedua, menganggur setahun itu katanya dapat menganggu proses rutinitas belajar. Sehingga jika siswa menganggur setahun, maka dia akan kesulitan untuk melanjutkan kembali ke rutinitas belajarnya. Tapi, bukankah situasi seperti ini hampir sama dengan kembali belajar ke sekolah setelah libur panjang? Dalam hal ini, tampaknya bukan masalah besar bagi siswa untuk kembali ke rutinitas belajar setelah menganggur sebelum kuliah. Karena dalam hidup, manusia akan selalu belajar, di sekolah maupun di luar sekolah, dan belajar bukan berarti belajar tentang mata pelajaran di sekolah, melainkan belajar tentang kehidupan dan pengalaman di luar sekolah.

Jika dipikir baik-baik, sebenarnya menganggur setahun juga dapat memberikan siswa waktu untuk istirahat setelah menghabiskan waktu belajar selama 12 tahun. Ini akan membantu para siswa untuk menyejukan otaknya dan bisa memulai awal yang baru dan fresh untuk melanjutkan pembelajaran di perguruan tinggi yang akan dipilih. Hal ini juga mencegah siswa dari stress yang dapat menyebabkan mereka susah untuk mendapatkan potensi penuh dalam dirinya.


3. Kesiapan Diri
Menganggur setahun dapat memberikan efek rasa khawatir kepada siswa dari lingkungannya, terutama dari teman-temannya yang sudah kuliah. Rasa khawatir itu muncul karena beberapa alasan, yang pertama adalah khawatir karena kehilangan teman-teman seperjuangannya di SMA, yang kedua karena gak percaya diri terhadap keluarga atau teman karena belum kuliah, dan yang terakhir karena merasa berbeda sendiri. Ya, itu adalah hal-hal yang gue rasakan saat menganggur sebelum kuliah. Namun dari rasa khawatir tersebut, gue jadi belajar untuk menjadi lebih dewasa, lebih mandiri dan independen.

Yang pertama memang sedih dan sepi rasanya ketika ditinggalkan oleh teman-teman SMA oleh kesibukan kuliahnya, tapi dari situ gue belajar untuk mulai mandiri. Gue harus sadar kalau gue bukan lagi remaja ababil yang kalau pergi kemana-mana cuman berani bergerombolan aja sama teman-teman, gue udah dewasa dan harus bisa melakukan apapun sendiri dalam keadaan apapun. Karena sebenarnya di hidup ini kita gak bisa selalu bergantung pada orang lain, maka dari itu perlu untuk bisa mandiri.

Lalu yang kedua, saat menganggur ini gue banyak ketemu teman dan keluarga yang menanyakan, "kuliah dimana?". Awalnya pertanyaan tersebut memang membuat gue minder, apalagi ditambah dengan ekspresi yang meremehkan saat gue memberi jawaban "belum kuliah". Hal tersebut memang gak mengenakan, tapi lama kelamaan, mau gak mau gue harus bisa menghadapi kenyataan. Karena kenyataan itu memang gak seindah film dan dunia fantasi. Dari sana gue mulai belajar untuk percaya diri, lebih kuat mental untuk menghadapai kenyataan dan mulai belajar untuk gak terlalu banyak mendengarkan penilaian alias judge dari orang lain.

Yang terakhir adalah rasa khawatir karena berbeda sendiri. Teman-teman gue semua pada sibuk kuliah, sedangkan gue cuman tidur, makan dan duduk di depan laptop di kamar. Tapi jangan dilihat dari sisi negatifnya, lihatlah dari sisi positifnya, gue melakukan sesuatu yang anti mainstream, dan itu membuat gue menjadi unik. Selain itu, melihat teman-teman sibuk kuliah membuat gue juga gak mau kalah sibuk. Gue juga mulai mencari kesibukan seperti ngeblog, main musik, nyanyi, belajar gambar dan desain, nonton berbagai video di youtube, baca-baca buku dsb. Gara-gara hal tersebut, gue jadi belajar banyak hal di luar dunia pendidikan. Gue juga mulai dapat kesibukan lain seperti manggung di acara bazaar-bazaar, dan membantu teman gue buat desain untuk acara kuliahnya, dan semua itu gue dibayar hahaha. Disitu gue baru merasakan rasanya dibayar untuk melakukan sesuatu yang gue senang. Untuk itu gue ingin menekuni minat, bakat dan passion gue di kuliah ini.



Kesimpulannya, menganggur setahun memang terlihat kurang begitu menarik kalau dipandang sebelah mata. Namun kalau dilihat dari sisi yang berbeda, menganggur dapat memberi banyak manfaat ada banyak manfaat seperti yang udah gue jelasin di atas. Dan tahukah anda, bahwa kegiatan menganggur setahun atau sebut saja taking a gap year itu juga dilakukan oleh siswa-siswa di luar negeri?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar