Kamis, 22 Mei 2014

8 Pengendara yang Harus Dihindari di Jalan Demi Keselamatan Bersama


Keamanan dalam berkendara itu penting demi keselamatan. Gue mulai belajar mengendarai motor sejak gue masuk SMA. Dari beberapa tahun gue mengendarai motor, gue telah mengetahui berbagai macam pengendara yang ada di jalan. Dari beberapa pengendara tersebut, ada yang menurut gue harus dihindari atau dijaga jaraknya demi keselamatan bersama. Pengendara seperti apa yang harus dihindari tersebut?


1. Pengendara Ngebut
Di jalan lumayan banyak pengendara yang suka ngebut seperti layaknya pembalap. Mulai dari yang naik motor gede (moge) hingga motor biasa, dan yang suaranya nyaring hingga yang suaranya halus. Pengendara seperti ini berciri-ciri suka nyelap nyelip dengan kecepatan tinggi. Kalau berada di dekat pengendara ini, sebaiknya kita menyingkir dan memberikan dia jalan. Supaya gak tersenggol, terserempet atau membuat pengendara ngebut ini emosi karena gak bisa nyalip.


2. Pengendara yang Jalannya Sangat Pelan
Pernah gak anda bertemu pengendara ini? Pengendara yang jalannya sangat pelan, padahal di depannya kosong alias gak ada kendaraan lain, apalagi kalau pengendara ini menghalangi jalan kita, yang pasti malah bikin emosi. Karena itu, kalau bertemu pengendara ini, sebaiknya kalau bisa disalip ya disalip. Kalau gak bisa, ya sebaiknya jaga jarak dan jangan terlalu dekat, biar kita gak emosian sendiri.


3. Pengendara yang Gak Kenal Reting
Tipe pengendara ini gak bisa diketahui, makanya jadi sangat susah untuk dihindari dan biasanya dapat menyebabkan insiden kecil. Untuk itu, menurut gue, sebaiknya kalau lagi berada di dekat belokan, pertigaan, perempatan, sebaiknya jaga jarak dengan pengendara lain dan jangan lupa untuk menyalakan reting.


4. Pengendara Labil
Pengendara yang masih di bawah umur dan baru belajar naik motor/mobil. Kalau untuk mobil agak susah untuk diketahui, tapi untuk motor gak terlalu susah. Karena pengendara ini masih di bawah umur dan baru belajar berkendara, sebaiknya kita mengalah dan menjaga jarak sebagaimana kita mengalah kepada mobil yang isi tulisan "Latihan Mengemudi".


5. Pengendara yang Lagi Pacaran
Kenapa pengendara ini harus dihindari? Yang pertama karena mereka lagi pacaran, jalan pun terasa milik mereka berdua, jadinya mereka gak terlalu memperhatikan jalan. Yang kedua, bagi yang jomblo jangan dekat-dekat, entar malah bikin cemburu dan sakit hati hahaha.


6. Pengendara Babysitter
Pengendara babysitter adalah pengendara yang membawa anak kecil bersamanya. Kalau ketemu pengendara babysitter ini, sebaiknya jaga jarak atau hindari sejauh-jauhnya. Karena mereka sedang membawa anak kecil, jadi kalau kenapa-kenapa emosinya bisa meledak.

Sedikit cerita tentang pengalaman pribadi, waktu itu gue pulang agak malam dari sekolah karena ada ngurus acara intern sekolah. Gue juga agak ngantuk, jadi agak gak konsen pas naik motor. Kalau gak salah, di dekat pertigaan gue gak sengaja nyenggol spion motor bapak-bapak yang lagi gonceng anaknya. Alhasil, gue disuruh kepinggir, dan disitu gue dimarah dan dicaci habis-habisan, sampai mau diajak berantem. Tapi, karena udah malam, gue ngantuk dan pengen cepat pulang, akhirnya gue cuman diam sambil ngangguk-ngangguk dan bilang minta maaf. Dari situ, gue selalu menghindari pengendara babysitter ini.


7. Pengendara Overweight
Pengendara ini adalah pengendara yang membawa barang yang di luar batas kuota angkut kendaraan. Seperti contoh, pengendara yang membawa kulkas, tangga, tiang, TV, sepeda, gas elpiji dll. Kenapa harus dihindari? Yang pertama, karena barang yang dibawa itu berat, oleh karena itu keseimbangan pengendara jadi berkurang. Dan yang kedua, pengendara secara gak langsung jadi pengendara nomor 2.


8. Pengendara Truk/Bus
Yang ini gak perlu gue jelasin panjang lebar. Sudah banyak kasus kecelakaan yang terjadi antara kendaraan truk/bus dengan mobil/motor yang bisa menyebabkan luka parah bahkan kematian. Karena itu, kalau ketemu truk/bus, sebaiknya jaga jarak dan bersabar. Nanti kalau udah ada celah kesempatan untuk menyalip, baru disalip.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar