Minggu, 13 April 2014

6 Alasan yang Kurang Tepat Untuk Pacaran


Gue udah sering ngelihat orang pacaran, tapi sayangnya gue sendiri masih belum pacaran hehe. Tapi, ada suatu hal yang sebenarnya gue pikirkan kalau ngelihat orang pacaran, kenapa mereka pacaran? Apa alasannya? Sebenarnya jawaban dari pertanyaan itu sangatlah simple, hanya saja sangat susah untuk dijelaskan, karena pacaran itu berhubungan dengan perasaan, dan perasaan itu abstrak.

Menurut gue, alasan mendasar orang pacaran itu karena cinta. Karena dua manusia saling mencintai, makanya mereka pacaran. Namun, ada juga orang yang pacaran bukan karena cinta, melainkan ada alasan lain. Alasan lainnya apa aja? Banyak! Tapi menurut gue, ada beberapa alasan yang gak pantas dijadikan alasan untuk berpacaran. Apa aja alasan itu?


1. Karena Kasihan
Ini adalah alasan yang paling sering gue dengar. Hal ini paling sering terjadi oleh pihak wanita, dimana si wanita merasa kasihan dengan si lelaki. Gue pernah punya teman yang pacaran karena kasihan, dan seiring berjalannya waktu kata teman gue dia mulai jadi sayang, tapi 2 bulan kemudian mereka putus...

Pertanyaan gue, apa benar teman gue sayang? Apa rasa sayang bisa muncul karena terpaksa? Jawabannya, tentu saja nggak. Cinta itu datang secara spontan, tanpa ada paksaan dan gak ada yang menyangka. Jadi, pacaran karena kasihan itu sama aja kayak pacaran yang dipaksa. Dipaksa oleh siapa? Tentu saja oleh diri kita sendiri, dimana kita harus mencintai orang yang gak kita cintai.

"Tapi, wanita kan bisa luluh sama laki-laki yang gak menyerah untuk terus mengejarnya", ya itu benar, yang cuman ingin gue bilang adalah, bedakan rasa luluh dan kasihan. Luluh itu sama seperti cinta, muncul secara spontan, sedangkan rasa kasihan muncul karena kita yang memunculkannya.


2. Gak Bisa Nolak
Alasan lain yang cukup sering gue dengar adalah karena gak bisa nolak pas ditembak. Hal ini juga sering terjadi oleh pihak wanita. Jadi pas ditembak itu si wanita gak bisa nolak, tapi bukan dalam artian gak bisa nolaknya karena udah cinta, melainkan karena emang gak bisa ngomong "nggak", dan ujung-ujungnya cuman bisa bilang "gak tau".

Dari situ, si wanita akan ditagih terus mengenai kepastian dari jawabannya oleh sang penembak. Karena udah capek ditanya terus dan gak bisa nolak (karena gak bisa ngomong "nggak"), akhirnya si wanita jadian deh. Cieee gak bisa nolak...


3. Status
Gue ngelihat cukup banyak orang yang pacaran hanya lebih mementingkan status pacaran, daripada rasa cinta itu sendiri. Ini merupakan salah satu alasan yang kurang tepat menurut gue untuk berpacaran. Karena pacaran itu sebenarnya bertujuan untuk mencari pasangan hidup untuk diajak ke pelaminan nanti, dan bukan hanya sekedar status aja. Biasanya pacaran demi status ini dilakukan demi menjaga image supaya gak dikira gak laku atau terlihat jones alias jomblo ngenes.


4. Kesenangan Semata
Anak-anak muda zaman sekarang berpacaran hanya untuk kesenangan semata aja... tapi itu wajar, karena mereka cuman tau manisnya aja saat berpacaran, tanpa mengetahui pahitnya. Makanya kebanyakan orang tua melarang anak-anaknya untuk berpacaran saat masih muda, disebabkan oleh alasan tersebut. Karena cinta itu ada manis pahitnya, dan menurut gue anak muda itu belum siap untuk menghadapi pahitnya cinta.

Emang berbahaya ya pahitnya cinta itu? Iya, berbahaya bagi yang belum siap hati dan mental. Hal-hal yang disebabkan oleh pahitnya cinta adalah mulai dari galau, depresi, trauma atau bahkan berujung ke bunuh diri. Untuk itu, kalau ingin berpacaran, pikir dulu baik-baik. Karena pacaran itu bukan sekedar kesenangan semata aja, tapi bisa dibilang hal yang cukup serius karena menyangkut perasaan seseorang. Jadi, kalau mau pacaran cuman untuk senang-senang aja tanpa keseriusan komitmen, mending jangan deh, daripada nanti malah jadi pahit.


5. Sebagai Pelarian
Si A dan si B adalah sepasang kekasih yang udah berpacaran selama 4 tahun, suatu ketika mereka putus. Beberapa minggu kemudian, si A pacaran sama si C. Namun, 2 bulan kemudian si A dan si C putus karena suatu masalah (si A masih ada feeling sama si B).

Nah, dari contoh tadi kita bisa lihat, kalau pacaran untuk sekedar pelarian itu percuma aja, buang-buang waktu + perasaan dan hanya akan menyakiti sesama. Gak mungkin si A bisa langsung lupa sama si B dalam beberapa minggu, padahal mereka udah berbagi kisah selama 4 tahun.

Kalau emang belum bisa move on dari # Sang Mantan - Nidji, mending jangan pacaran dulu sampai benar-benar udah gak ada rasa lagi sama mantan, dan udah siap untuk mencintai yang baru. Soalnya apa arti berpacaran jika salah satunya gak ada rasa sama pasangannya?


6. Karena Ada Apanya
Yang terakhir adalah pacaran karena ADA APANYA, bukan karena APA ADANYA. Apa anda mengerti maksudnya? Jadi begini, menjalin hubungan apa adanya itu hubungan berlandaskan atas cinta yang tulus kepada sang kekasih, mencintai kekasihnya apa adanya tanpa melihat apa yang dia punya. Sedangkan, menjalin hubungan karena ada apanya (baca: ada maunya) itu hubungan yang berlandaskan atas hasrat untuk mendapatkan kepuasan/kesenangan diri dari apa yang dimiliki sang kekasih.

Jadi, kalau ingin berpacaran, jangan cuman ngelihat dari apa yang dimiliki oleh si gebetan (penampilan, harta, jabatan), tapi lihatlah dari dirinya di keseharian, bagaimana dia berperilaku. Karena anda harus ingat, yang akan anda pacari adalah dia, bukan apa yang dia miliki.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar